1. Membuat
Judul
Dalam penulisan
judul hindari menggunakan:
“hari ini, nanti siang,
besok pagi, nanti malam...”
Dalam penyusunan
judul pun tidak boleh sembarangan:
Judul yang benar:“Malang Jawa Timur Dilanda Banjir Bandang”,
bukan seperti ini: “Malang, Jawa Timur,
Dilanda Banjir Bandang”
2. Lead
yang cantik
Lead
adalah etalase dalam sebuah tulisan. Lead
harus mampu memikat pembaca. Inilah
tips-tips dalam membuat lead :
- Singkat : Tujulah sebuah kesederhanaan, kalimat langsung, serta ringkas.
- Memuaskan hasrat : Lead yang bagus tidak dibangun dari sebuah retorika atau bahasa, tapi dibangun atas dasar informasi penting dan spesifik.
- Mudah dipahami : Lead hanya dibaca sekali dan biasanya cepat. Jadi jika lead tidak dipahami, pembaca tidak akan melanjutkan, dan mungkin bisa saja meninggalkan berita dengan miskonsepsi.
- Fokus : Tidak “mendua” atau hindari “perselingkuhan” sudut pandang atau tema.
- Jenaka pun bisa : Sebuah keseriusan tanpa harus meninggalkan kejenakaan. Hati-hati, jangan terjebak jadi kampungan.
Salah satu lead yang jenaka tetapi tetap bersahaja:
“Telah dibuka sekolah yang
mengajarkan para siswanya untuk tertawa! Ini merupakan sekolah ketawa pertama
di dunia. Hahahaa...!”
Sedangkan Lead
yang buruk:
“Ketua Komisi Yudisial Busyro
Muqoddas mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Tiurmaida H Pardede, hakim
tunggal yang mengadili Muhammad Azwar atau Raju di Pengadilan Negeri Stabat
Cabang Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera.”
3. Struktur
berita
Setelah Lead yang
harus hidup dan menarik, satu hal lagi yang tak kalah pentingnya adalah
menyusun materinya sehingga bisa memikat pembaca untuk mengikuti dari awal hingga akhir. Ada 2 fakta menarik tentang teknik menulis “piramida terbalik”:
- Makna piramida terbalik : Dalam piramida terbalik, tulisan disusun sedemikian rupa sehingga pembaca memperoleh bagian terpentingnya pada awal tulisan. Susunan informasinya semakin ke bawah semakin tidak penting. Karena pokoknya sudah berada di atas.
- Fungsi piramida terbalik : Dalam dunia pers yang dalam faktanya “terburu-buru”, piramida terbalik memiliki 2 fungsi “terselubung”. Satu, memungkinkan editor untuk tidak membaca naskah secara lengkap. Kedua, memungkinkan editor memotorng tulisan di bagian bawah.
4. Penutup
Ini dia yang terakhir dan tak kalah
pentingnya. Ada 3 macam penutup yang biasa digunakan dalam sebuah berita :
- Penyengat : Penutup yang mengagetkan bisa seolah-olah membuat pembaca terlonjak. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita untuk menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tidak terduga. Penutup seperti ini mirip dengan kecenderungan film modern yang menutup cerita dengan mengalahkan orang baik-baik oleh orang jahat,
- Klimaks : Penutup ini sering ditemukan pada cerita yang ditulis secara kronologis. Ini seperti sastra tradisional.
- Tak ada penyelesaian : Penulis dengan sengaja mengakhiri tulisan dengan menekankan pada sebuah pertanyaan pokok yang tidak terjawab. Ini bisa jadi memang belum ada penyelesaian atau memang sengaja ingin masalahnya terkesan ‘menggantung”.